Expert System (Sistem Pakar)adalah Program komputer cerdas
yg menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi utk menyelesaikan masalah yg cukup
sulit shg membutuhkan seorang ahli (pakar) utk menyelesaikannya. (Feigenbaum,
1982)
Contoh Expert System (Sistem Pakar)
Faktor
|
Seorang Pakar
|
Sistem Pakar
|
Waktu Ketersediaan
|
Hari Kerja
|
Setiap saat
|
Geografis
|
Lokal/tertentu
|
Dimana saja
|
Keamanan
|
Tdk tergantikan
|
Dpt diganti
|
Dapat habis
|
Ya
|
Tidak
|
Performansi
|
Variabel
|
Konsisten
|
Kecepatan
|
Lebih Cepat
|
Standar
|
Biaya
|
Tinggi
|
Terjangkau
|
Mendefinisikan masalah sbg proses pencarian Ruang keadaan (State Space
Search)
a) Masalah2
dpt dipecahkn dgn melakukan pencarian (search) di antara pilihan2 yg ada
b)
Mempertimbangkan sjmlh alternatif strategi dlm menyelesaikan
masalah
Teknik-Teknik
Pencarian (Search)
a)
Depth-First Search ; Melakukan penelusuran kaidah
secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yg
berurutan.
b)
Breadth-First Search ; Melakukan penelusuran kaidah
bergerak dari simpul akar, simpul yg ada pd setiap tingkat uji sblm pindah ke
tingkat selanjutnya.
c)
Heuristic Search ; bekerja berdasarkan kombinasi
kedua metode di atas.
Pengetahuan
yg diperoleh dari pakar atau sekumpulan data harus direpresentasikan dlm format
yg dpt dipahami oleh manusia dan dpt dieksekusi pd komputer.
Beberapa
metode utk representasi pengetahun :
1. Aturan Produksi2. Teknik logika
3. Frame
4. Semantik
Skema
|
Manfaat
|
Kerugian
|
Aturan
Produksi
|
Sintaks
sederhana, mudah dimengerti, interpreter sederhana, sangat modular,dan
fleksibel
|
Hierarki
sulit diikuti,tdk efisien utk sistem besar,tdk semua pengetahuan dpt
dinyatakan sbg aturan, buruk dlm merepresentasikan pengetahuan deskriptif
terstruktur
|
Teknik
Logika
|
Penggunaan
fakta ditekankan secara bebas, jaminan bahwa hanya konsekuensi valid yg
ditekankan
|
Terpisahnya
representasi dan pengolahan,tdk efisien dgn set data yg besar, sangat lambat
dgn basis pengetahuan besar
|
Frame
|
Kekuatan
ekspresif, mudah menyusun slot utk properti dan hubungan baru, mudah membuat
prosedur khusus, mudah menyertakan informasi default dan mendeteksi nilai yg
hilang
|
Sulit
diprogram, sulit untuk inferensi, kurangnya perangkat lunak yg murah
|
Semantik
|
Hierarki
mudah diikuti, asosiasi yg mudah dilacak, fleksibel
|
Arti yg
diletakkan ke node mungkin ambigu, penanganan eksepsi sulit, sulit utk
memprogram
|
Aturan
Produksi
- Adalah bentuk representasi pengetahuan dlm bentuk pasangan kondisi-aksi : JIKA kondisi ini (Premis atau antiseden) terjadi, MAKA beberapa tindakan (Hasil atau kesimpulan atau konsekuensi) akan atau sebaiknya terjadi.
- Tiap aturan produksi dlm basis pengetahuan mengimplementasikan sebagian keahlian otonomi yg dpt dikembangkan dan dimodifikasi secara terpisah dari aturan lain
- Contoh :
- Jika pendapatan anda tinggi, maka kesempatan anda diaudit oleh IRS tinggi
- Kemungkinan anda diaudit tinggi, jika pendapatan anda tinggi
- Jika pendapatan anda tinggi atau deduksi anda tidak biasa, maka kesempatan anda diaudit oleh IRS tinggi atau jika tidak kemungkinan anda diaudit rendah
- Jika rating kredit tinggi dan gaji lebih dari Rp.30.0000.000 atau aset lebih dari Rp. 75.000.000 dan sejarah pembayaran tidak “buruk”, maka setujui pinjaman sampai dgn Rp.100.000.000 dan daftarkan pinjaman pada kategori B dan referensikan pelamar ke agen
Sistem Pakar = Knowledge Base +
Inferensi
Mesin
Inferensi adalah program komputer yg memberikan metodologi utk penalaran ttg
informasi yg ada dlm basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk
memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995)
Ketika
Representasi Pengetahuan pd knowledge base sudah lengkap atau paling tdk sdh
berada pd level yg cukup akurat, maka representasi pengetahuan telah siap
digunakan
Ada 2
metode inferensi dlm sistem pakar, yaitu Forward Chaining (Runut Maju)
dan Backward Chaining (Runut Mundur)
Forward Chaining (Runut Maju)
Adalah
pendekatan yg dimotori data (Data-Driven)
Cara
kerjanya : pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba
menggambarkan kesimpulan
Pelacakan
maju mencari fakta yg sesuai dgn bagian IF dari aturan IF-ELSE
Prosesnya :
• Metode inferensi Maju cocok
digunakan untuk menangani masalah pengendalian dan peramalan (Giarattano dan
Rilley,1994)
• Contoh :
– Aturan 1 : jika Premis 1 dan premis
2 dan premis 3 maka konklusinya 1
– Aturan 2 : jika Premis 1 dan premis
3 dan premis 4 maka konklusinya 2
– Aturan 3 : jika Premis 2 dan premis
3 dan premis 5 maka konklusinya 3
– Aturan 4 : jika Premis 1 dan premis
4 dan premis 6 maka konklusinya 4
Backward Chaining (Runut Mundur)
Metode inferensi Maju cocok
digunakan untuk menangani masalah diagnosis (Schnupp, 1989)
Contoh:
Konklusi 1 : jika Premis 1 dan
premis 2 dan premis 3 maka aturan 1
konklusi 2 : jika Premis 1 dan
premis 3 dan premis 4 maka aturan 2
konklusi 3 : jika Premis 2 dan
premis 3 dan premis 5 maka aturan 3
konklusi 4 : jika Premis 1 dan
premis 4 dan premis 6 maka aturan 4
0 comments:
Posting Komentar